Saturday, 7 February 2015

Hukum Mim Mati

Ringkasan Hukum Mim mati (idzhar, ikhfa' dan idgham syafawi)


1. Idzhar Syafawi , Hurufnya ada 26
2. Ikhfa Syafawi , Hurufnya ada 1
3. Idghom Syafawi , Hurufnya ada 1




Sumber : http://howtostressyourtrueheart.blogspot.com/2014/04/ringkasan-hukum-mim-mati-izhar-ikhfa.html

Makhraj Huruf

Makharijul Huruf (Tempat Keluarnya Huruf)

Makharijul Huruf (Tempat Keluarnya Huruf)

Bab Makhorijul huruf adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.

Makhroj (المخرج) atau Makharij (مخارج) secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (محل خروج)

Dan secara istilah adalah :

محل خروج الحرف وتمييزه من غيره

“Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.”

Al-Huruf (الحروف), Kata ini adalah jama’ dari al-harfu (الحرف) yang berarti huruf.Jadi menurut bahasa yang dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf yaitu tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini sangatlah penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya), sehingga dapat membaca al-Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu keluar, dapat kita ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk mengetahuimakhraj “kaf (ك)”, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup.

Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.

Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada 5 :

    Rongga mulut - Al-Jauf (الجوف)
    Tenggorokan/Kerongkongan - Al-Halqu (الحلق)
    Lidah - Al-Lisan (اللسان)
    Dua bibir - Asy-Syafatain (الشفتين)
    Rongga hidung - Al-Khaisyum (الخيشوم)

Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy (Guru Imam Sibaweh). Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, diantaranya :

A. Al-Jauf (الجوف), Rongga mulut
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu ; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan penjelasan sebagai berikut :

    Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : مَالَا غَوَى
    Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :قُوْلُوْا
    Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : حَامِدِيْنَ

B. Al-Halqu (الحلق), Tenggorokan/Kerongkongan

Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;

    Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ء )dan ha’ ( ه )
    Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ح ) dan ’ain ( ع )
    Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )

C. Al-Lisan (اللسان), lidah

Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu : Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut :

1. Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق). Maksudnya bunyi hurufqof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.

2. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك). Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.

“Dua huruf tersebut ( ق ) dan ( ك ), lazimnya disebut huruf LAHAWIYAH ( لهويّة ), artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.”

3. Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.

“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf SYAJARIYAH ( شجريّة ), artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah.”

4. Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ). Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.

“Huruf Dlod ( ض ) ini lazimnya disebut huruf JAMBIYAH (حنبيّة), artinya huruf sebangsa tepi lidah.”
5. Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل).
Maksudnya bunyi huruf Lam (ل) keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

6. Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن).
Maksudnya bunyi huruf Nun (ن) keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (ل), lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (ل)), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

7. Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر).
Maksudnya bunyi huruf Ro’ (ر) keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

“Tiga huruf tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (ذلقية), artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.”

8. Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi seri yang atas.

“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH (نطغية), artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.“

9. Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.

“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH (أسلية), artinya huruf-huruf sebangsa runcing lidah.”

10. Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).
Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.

“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH (لثوية), artinyahuruf sebangsa gusi.”

D. Al-Syafatain  (الشفتين), dua bibir
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan perincian sebagai berikut :

1. Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.

2. Wawu, Ba, Mim (و , ب , م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja untukWawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.

“Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya huruf-huruf sebangsa bibir.”

E. Al-Khaisyum (الخيشوم), pangkal hidung

Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nun bertasydid (نّ)
2. Mim bertasydid (مّ)
3. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4. Mim sukun yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)

Atau secara singkatnya, ke 17 macam tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini untuk lebih ringkasnya:

    Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
    Pangkal tenggorokan (ء،ه)
    Tengah tenggorokan (ع،ح)
    Ujung tenggorokan (غ،خ)
    Pangkal lidah paling belakang (ق)
    Pangkal lidah sedikit ke depan (ك)
    Tengah lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي)
    Sisi lidah bertemu geraham atas (ض)
    Dibawah sisi lidah setelah dhad (ل)
    Ujung lidah setelah lam (ن)
    Ujung lidah setelah nun (ر)
    Ujung lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت)
    Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (ظ،ذ،ث)
    Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز)
    Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (ف)
    Dua bibir (و،ب،م)
    Rongga hidung (ghunnah/ dengung)

syaikh aiman suwaid tahsin

Maraji'

    al-Khulashoh min Ahkamit tajwid, Abu Azzam Khumais bin Nashir al-Umari
    Bimbingan Tahsin dan Tajwid, Abu Abdil Haq
    Syarh al-Muqoddimat al-Jazariyyah, DR Ibrohim bin Said ad-Dausari


Sumber: http://dakwahsyariah.blogspot.com/2014/01/makharijul-huruf-tempat-keluarnya-huruf.html#ixzz3R2sLKsiJ

Tuesday, 27 January 2015

Sifatul Huruf

SIFATUL HURUF = SIFAT-SIFAT HURUF

Pengertian menurut bahasa: Apa-apa yang ada pada sesuatu yang dapat memberikan makna, seperti hitam, putih dan apa-apa yang menyerupainya.

Pengertian menurut istilah: Sifat yang baru datang pada sa'at huruf itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya.

Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf: Agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu sendiri.

Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf, dengan keadaan pengucapan seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya. Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafadh pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama.

Tambahan pula, kita akan dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafadhkan secara tebal dan tipis karena sifat yang wujud pada hurufnya.

Sifat huruf juga membantu ketepatan sebutan suatu huruf supaya dapat dilafadhkan dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama pengucapannya seperti huruf tha (ث) dengan sin (س),  ha' (ح) dengan ha ().

PENDAPAT ULAMA TENTANG JUMLAH BILANGAN SIFAT HURUF:
Biasanya pendapat yang digunakan ialah pendapat Ibnu Jazari, yaitu terdapat 17 sifat huruf semuanya.

https://www.youtube.com/watch?v=iqGdY3-utxY#t=126

Surah Al-An'aam (Ayat 9- 18) & Sifat2 Huruf Klip2 
 
Sifat Huruf Terbagi Kepada Dua:
 

A. Sifat yang mempunyai lawan.
B. 
Sifat yang tidak mempunyai lawan. 

A. Sifat yang mempunyai lawan:
(
Ash-Shifatul Mutadhadah- لصِّفَاتُ اْلمُتَضَادَةُ)


Sifat ini disebut juga Sifat Lazimah - ﻻﺯﻣﻪ yaitu: Ciri kekal yang pasti ada pada setiap pengucapan huruf dalam semua keadaan, baik itu pada keadaan berbaris maupun mati. 

Terdapat 10 sifat tergolong dalam kategori ini:
 الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu, lawan-nya   الْجَهْرُ ~ Al-Jahru
 الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya  الرَّخاَوَةُ ~ Ar-Rakhawah
 الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
 الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq  lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
 الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq  lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat

Uraian;
الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu, lawan-nya   الْجَهْرُ ~ Al-Jahru:

1. الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu
Menurut bahasa  adalah: Suara yang disembunyikan/ disamarkan.Menurut istilah adalah : Keluarnya/berhembusnya nafas ketika mengucapkan huruf.
Terdapat 10 huruf yang bersifat Hams, dikelompokkan dalam lafadh:فَحَثَّةُ شَخْصٌ سَكَتَ : fahatsahu syakhshun sakata ف ,ح, ث,ه ,ش , خ ,ص ,س ,ك ,ت 
2.  الْجَهْرُ ~ Al-Jahru/Al-Jahr 
Menurut bahasa adalah: Jelas, terang dan nyata. 
Menurut istilah adalah: Tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ialah 18 huruf, yang berwarna abu-abu;  yaitu ; أ ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي 
Al-Hamsu lawan-nya Al-Jahru maksudnya: "Bila sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahrmenahan nafas,  ketika pengucapan huruf-hurufnya."

http://www.youtube.com/watch?v=UYCXqcyXgZw
Surah Al-An'aam Ayat 9 Klip 1

http://youtu.be/Rwd0HVKx4A8


http://youtu.be/ClUJOvAyycE

3الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah  
Menurut bahasa  adalah:  Kuat
Menurut istilah adalah: Tertahannya suara sejenak di tempat makhroj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara.
Terdapat 8 huruf yang bersifat Syiddah dan dikelompokkan dalam lafadh : أَجِدُ قَطٌّ بَكَتْ:  ajidu qattun bakat  yaitu ء ,ج ,د ,ق , ط ,ب ,ك  dan ت

Antara Asy-Syiddah dan Ar-Rakhawah adalah At-Tawasuth. 


Menurut bahasa adalah:  Pertengahan atau sedang.
Menurut istilah adalah: 
Pertengahan suara sa'at mengucapkan huruf, yakni antara tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Syiddah dan tidak tertahannya suara dalam huruf-huruf Rakhawah. 

Terdapat 5 huruf yang bersifat At-Tawas-suth, dikelompokkan dalam lafaz :  لن عمر : lin 'umaraل , نعم ,ر

4. الرَّخاَوَةُAr-Rakhawah 
Menurut bahasa adalah:   Lunak atau lemah lembut
Menurut istilah adalah: Mengeluarkan suara ketika melafadhkan huruf tanpa ada hambatan.
  
Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf  Syiddah dan At-Tawas-suth/Mutawassith , yaitu; ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ ف و ه ي غ
 

Asy-Syiddah, lawan-nya Ar-Rakhawah maksudnya:"Bila Asy- Syiddah menahan suara sebelum pengucapan huruf, sebaliknya Ar-Rakhawah dengan mengeluarkan suara ketika melafadhkan huruf tanpa ada hambatan."                                                 


  الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya  الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal

5الاِسْتِعْلاََءُ Al-Isti'la'
Menurut bahasa adalah: Terangkat
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf dengan terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit.

Hurufnya ada 7, yaitu yang tergabung dalam kalimatخُصَّ ضَغْطٍ قِظْKhush-sha ḍhaghṭin qizyaitu خ ,ط ,ق,ظ.

6.  الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal 
Menurut bahasa adalah: Menurun.  
Menurut istilah adalah : Pengucapan huruf   disertai dengan  menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut.

Hurufnya ada 21 yaitu selain huruf-huruf Isti'la'

Al-Isti'la'  lawan-nya Al-Istifal, maksudnya : "Bila Al-Isti'la' terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit sebaliknya Al-Istifal menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut."


  الاِطْباَقُ Al-Itbaq  lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah

7الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq
Menurut bahasa adalah:  Menutup.
Menurut istilah : Pengucapan hurufnya, dengan lingkaran sekeliling lidah  menutup ke arah langit-langit.

Hurufnya ada 4, terkumpul dalam kalimat yaitu yang tergabung dalam kalimat  ص ,ض ,ط , ظ :  صضطظ 

8
.
  الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah 

Menurut bahasa adalah: Terpisah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya, dengan merenggangkan lidah dari langit-langit.
 

Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain Shad, Dhad, Tha dan Zha.

Al-Itbaq  lawan-nya 
Al-Infitah maksudnya: "Bila Al-Itbaq, lingkaran sekeliling lidah  menutup ke arah langit-langit  sebaliknya Al-Infitah  meregangkan lidah dari langit-langit

  الاِذْلاَقُُ Al-Izhlaq  lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat

9. الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq 
Menurut bahasa adalah: Bagian lancip lidah. 
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf  dengan ringan dan cepat, karena makhrojnya di ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari dua bibir.

Hurufnya ada 6, yaitu yang tergabung dalam kata :  فِرَّ مِنْ لُبٌّfirra min lubbin yaitu ; ف رم ن ل ب
 

1
0. الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat

Menurut bahasa adalah:  Tercegah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya  agak berat dan tidak dapat dilafadhkan dengan cepat, karena makhrojnya jauh dari ujung lidah. 

 
Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.

 
Al-Izhlaq  lawan-nya Al-Ishmat makskudnya: "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf  dengan ringan dan cepat, sebaiknya Al-Ishmat pengucapan hurufnya  agak berat dan tidak dapat dilafadhkan dengan cepat karena makhrojnya jauh dari ujung lidah."
 

B. Sifat yang tidak mempunyai lawan.
Sifat ini disebut jugan dengan Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah -الصِّفَاتُ غَيرُ اْلمُتَضَادَةُ atau Sifat ‘Aridhah - ﻋﺎﺭﻀﻪ

Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah atau sifat 'Aridhah yaitu: Ciri yang berubah-ubah bagi suatu huruf, seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah (dengung), idgham (meleburkan huruf), atau ikhfa' (menyamarkan huruf)’, panjang atau pendek dan seumpamanya.


Terdapat 7 sifat tergolong dalam kategori ini:

1. Safir (ﺻﻔﺮ)
2. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ)
3. Lin (ﻟﻴﻦ) 
4. I
nhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ)
5. Takrir(ﺗﻜﺮﻳﺮ )
6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ )
7. Istitolah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ )

Uraian: : 11. Safir (ﺻﻔﺮ ) 
Menurut bahasa adalah: Suara yang menyerupai suara unggas/burung.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri.
Hurufnya ada 3, yaitu : shād (ص), zāy (ز ), dan sīn (س). Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya. 


Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
 
12. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) - memantul.
Menurut bahasa adalah: Bergetar 

Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan) suara pada makhrojnya sehingga terdengar suara yang kuat.
 Huruf qalqalah ada lima yaitu; dikelompokkan dalam lafaz قُطْبُ جَدٍّ  qutubujaddinق ,ط  ,ب ,ج  ,د
 

 Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
 

a. Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Contoh:  ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ ,ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
 

b. Qalqalah besar(kubra) 
yaitu: 
apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.

Contoh:  ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ ,ﻋَﻟَﻖٍ  
Huruf ﻁ 
 pantulannya mendekati suara ‘O’, sedangkan untuk huruf lainnya terdengar mendekati lafazh ‘E’.

Cara Membaca Qolqolah:

Berikut ini adalah panduan ketukan ketika membaca Qolqolah. Perhatikan contoh berikut:

 
Pada contoh di atas, suara qolqolah terjadi di tiga tempat, yaitu pada ketukan ke-4, ke-6 dan ketukan ke-9. Cara membacanya berdasarkan alur ketukan adalah sebagai berikut:

  1. Ketukan ke-3 berbunyi “jud”. Tahan lidah pada posisi huruf “d” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-4, saat keluar bunyi “de”. Penahanan lidah pada ketukan ke-3 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  2. Ketukan ke-5 berbunyi “waq”. Tahan lidah pada posisi huruf “q” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-6, saat keluar bunyi “qo”. Penahanan lidah pada ketukan ke-5 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  3. Ketukan ke-8 berbunyi “rib”. Tahan bibir pada posisi huruf “b” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-9, saat keluar bunyi “be”. Penahanan bibir pada ketukan ke-8 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.Agar lebih lengkap, perhatikan juga contoh berikut ini:


Pada contoh di atas, bunyi qolqolah terjadi 2 kali, yaitu pada ketukan ke-2 dan ketukan ke-7. Cara membacanya adalah:
  1. Ketukan ke-1 berbunyi “math”. Tahan lidah pada posisi huruf “th” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-2, saat keluar bunyi “tho”. Penahanan lidah pada ketukan ke-1 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  2. Ketukan ke-6 berbunyi “faj”. Tahan lidah pada posisi huruf “j” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-7, saat keluar bunyi “je”. Penahanan lidah pada ketukan ke-6 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.

Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti; وَتَبَّ ,اَلْحَجّ ,اَلْحَقَّ 
 

1
3Lin (ﻟﻴﻦ ) - lembut
 
Menurut bahasa adalah: Lembut dan Mudah.
Menurut istilah: Mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan. 

Hurufnya ada 2, yaitu waw و dan yā' ي 
Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada huruf berbaris atas.
Contohnya; خَوْف dan بَيْت 


14. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - miring
Menurut bahasa: Condong atau miring.
Menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah.
Hurufnya ada 2, lam (ل) dan ra' (ر )

Ra' (ر) miring bagian punggung lidah dan Lam (ل) miring bagian permukaan lidah

15. Takrir (ﺗﻜﺮﻳﺮ) - berulang 
Menurut bahasa adalah: Mengulangi
Menurut istilah adalah: Pengucapan  huruf  yang  disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah 
Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' (ر). 
Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan tasydid.
 
16. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ ) - menyebar
Menurut bahasa adalah :Menyebar dan meluas.
Menurut istilah adalah Pengucapan huruf disertaimenyebarnya angin di dalam mulut
Hurufnya 1 saja, yaitu syin (ش)
  
17. Istithollah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) - memanjang
Menurut bahasa adalah: Memanjang
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya,  di sebelah kiri atau kanan lidah.
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍhad (ض). 

 


Sumber:
1. Pedoman Daurah Al-Quran, Abd.Aziz Abdur R, Al-Hafizh, LC.
2. http://ms.wikipedia.org/wiki/Sifat_huruf.
3. Panduan Tahsin Tilawah Al-Quran &Ilmu Tajwid, H. Ahmad Annuri, MA.

4. VidioSheikh Abd Rahman Al-Mu'nis (Sheikh Abdoh), ,Malaysia
5. http://mujahidahwaljihad.blogspot.com/2013/04/sifatul-huruf-sifat-sifat-huruf_23.html
6.Dll.